Senin, 28 November 2016

Makalah Amperemeter

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.        Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering sekali manusia berhubungan dengan hal kelistrikan dan banyak sekali istilah-istilah dalam kelistrikan tersebut seperti kuat arus, tegangan listrik, danhambatan listrik. Dari semua istilah-istilah tersebut hendaknya kita mengetahui instrumem-instrumen dari istilah tersebut.
Kali ini penulis akan membahas tentang instrumen dari kuat aus listrik yaitu yang dikenal dengan nama amperemeter. Amperemeter tersebut dibedakan menjadi dua yaitu amperemeter analog dan ampremeter digital. Dalam makalah ini penulis akan lebih memfokuskan ke pembahasan tentang amperemeter analog.
Tentu saja jika kita ingin mengetahui berapa besar kuat arus yang mengalir pad suatu aliran listrik lebih baik jika kita lebih mengenal amperemeter analog. Seperti apa fungsi dari amperemeter analog, bagaimana pemanfaatannya, bagaimana prinsip kerja yang digunakan, bagaimana cara kita menggunakannya, bagimana, cara membaca hasil pengukurannya, cara pengkalibrasian dari amperemeter tersebut. Maka dari itu penulis menyusun makalah ini agar tercapai semua tujuan dari makalah ini.

1.2.        Rumusan Masalah
        Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1.      Apa yang dimaksud dengan amperemeter?
2.     Apa saja jenis-jenis dari amperemeter?
3.     Apa bagian-bagian dan fungsi dari amperemeter analog?
4.      Bagaimana prinsip kerja dari amperemeter analog?
5.      Bagaimana cara menggunakan amperemeter analog?
6.      Bagaimana cara mengkalibrasi amperemeter analog?
7.      Bagaimana pembacaan hasil pengukuran dari amperemeter analog?
8.      Bagaimana prosedur penggunaan amperemeter analog?




Dari rumusan-rumusan masalah yang telah penulis tentukan, penulis menetapkan tujuan sebagai berikut:
1.          Mengetahui apa itu amperemeter
2.          Mengetahui jenis-jenis amperemeter
3.      Mengetahui bagian-bagian fungsi dari amperemeter analog
4.      Mengetahui prinsip kerja dari amperemeter analog
5.      Mengetahui cara menggunakan penggunaan amperemeter analog
6.      Mengetahui cara mengkalibrasi amperemeter analog
7.      Mengetahui cara membaca hasil pengukuran dari amperemeter analog
8.      Mengetahui prosedur penggunaan amperemeter yang baik





















BAB II
DASAR TEORI

2.1.   Pengertian Amperemeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multitester listrik yang disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter. Ampermeter dapat dibuat atas susunan mikro amperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambahan dengan hambatan shunt.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz dan gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula simpangannya.

2.2.   Jenis-jenis Amperemeter
Sekarang ini terdapat dua jenis amperemeter yaitu; amperemeter analog dan amperemeter digital.
Amperemeter analog adalah amperemeter yang hasil pengukurannya ditunjukkan oleh pergerakan jarum pada skala. Cara memperoleh arus yang mengalir adalah dengan membandingkan angka yang ditunjukkan  skala terhadap jumlah maksimum skala dari range yang digunakan. Satuan yang dipakai untuk menyatakan hasil pengukuran amperemeter adalah amper (A).



2.3.    Bagian-bagian dan Fungsi Amperemeter Analog
Amperemeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur kuat arus yang mengalir pada suatu rangkaian listrik. Amperemeter memiliki bagian-bagian seperti :
1.    Jarum penunjuk skala (pada amperemeter analog)
Jarum ini terpasang pada kumparan yang bergerak (moving coil) sehingga dapat bergerak berdasarkan peredaran arus yang masuk dalam moving coil. Jarum tersebut mempunyai fungsi penunjuk besaran arus yang terukur dimana akan bergerak dan berhenti pada skala yang sesuai dengan besaran yang diukur.
2.    Probe
Berfungsi untuk menentukan polaritas amperemeter. Selain itu probe juga digunakan untuk menentukan kutub positif amperemeter.
3.    Kalibrator
Berfungsi untuk menentukan kalibrasi atau penunjukan skala pada angka nol (0) dengan tepat, segaris dengan jarum penunjuk skala.
4.    Ground
 Berfungsi untuk menentukan kutub negatif dari amperemeter.
5.   Cermin pemantul
Berada pada papan skala yang ditunjukan sebagai panduan untuk ketepatan pembacaan skala.

2.4.        Prinsip Kerja Amperemeter
Gerakan dasar pada amperemeter analog pada arus searah (dc ammeter) adalah galvanometer PMMC. Karena gulungan kumparan dari sebuah gerakan dasar yang kecil dan ringan, maka alat ini hanya dapat mengalirkan arus yang kecil. Apabila akan digunakan ke dalam arus yang besar, maka arus tersebut perlu dialirkan ke sebuah tahanan yang disebut sebagai shunt. Tahanan shunt dapat ditentukan dengan menerapkan analisa rangkaian konvensionalnya.
Tahanan shunt terbuat dari sebuah kawat tahanan yang memiliki temperatur konstan dan ditempatkan di dalam instrumen atau sebuah shunt luar (manganin atau konstantan) yang memiliki tahanan yang sangat rendah. Tahanan shunt ini terdiri dari lempengan-lempengan bahan resistip yang disusun berjarak sama dan masing-masing ujungnya dilas ke sebuah batang tembaga. Bahan ini memiliki koefisien temperatur yang sangat rendah dan memberikan efek termolistik yang kecil terhadap tembaga karena shunt ini biasa digunakan untuk mengukur arus yang sangat besar.
Batas ukur dari ampermeter sendiri masih dapat diperbesar dengan menggunakan sejumlah tahanan shunt yang dapat dipilih dengan  menggunakan sakelar rangkuman (range swicth). Alat ini sendiri disebut sebagai amperemeter rangkuman ganda (multirange ammeter). Alat ini mempunyai sakelar yang memiliki posisi ganda dari jenis menyambung sebelum memutuskan (make-before-break), sehingga alat pencatat tidak akan rusak. Penggunaan shunt universal atau shunt ayrton akan mencegah kemungkinan pemakaian alat ukur tanpa tahanan shunt. Maka keuntungan yang dapat diperoleh adalah nilai tahanan total yang sedikit lebih besar.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorenz karena di dalam sebuah amperemeter terdapt sebuah galvanometer yang akan bekerja sehingga jarum penunjuk pada maperemeter daat bergerak. Cara kerja galvanometer yaitu berputanya kumparan karena munculnya dua gaya Lorentz sama besar tetapi berlawan arah. Yang bekerja pada dua sisi kumparan yang saling berhadapan. Kawat tembaga dililitkan pada inti besi lunak berbentuk selinder membentuk satu kumparan, dan diletakkan diantara kutub-kutub sebuah magnet permanen. Arus listrik memasuki dan meninggalkan kumparan melalui pegas spiral yang terpasang diatas dan dibawah kumparan, maka sisi kumparan yang dekat dengan kutub utara dan kutub selatan mengalami gaya Lorentz yang sama tetapi berlawanan arah, dan kumparan galvanometer tersebut terjadi ketika ada sejumlah arus yang mengalir melalui kumparan tersebut, maka akan terjadi gaya tolak kumparan terhadap magnet. Karena kumparan tadi dapat bergerak maka kumparan tersebut akan menyimpang. Penyimpangan ini akan sesuai dengan besarnya arus yang mengalir pada kumparan tersebut yang akan menyebabkan kumparan berputar jarum untuk menunjukkan pada skala tertentu. Angka yang ditunjukkan oleh skala  menyatakan besar arus listrik yang diukur.

2.5.        Cara Penggunaan Amperemeter Analog
Prosedur pengukuran pada amperemeter antara lain sebagai berikut  :
·         Kalibrasi terlebih dahulu ampermeter
·         Memasang bentuk seri ampermeter dengan hambatan
·         Memasang kabel negative (berwarna hitam) di ground ampermeter, dan kabel positif (berwarna merah) pada probe amperemeter.
·         Membaca penunjukkan arus pada papan skala arus sesuai dengan posisi jarum penunjuk skala.

2.6.        Pengkalibrasian Amperemeter Analog
Pengkalibraian amperemeter dilakukan oleh pabriknya namun kita dapat menyesuaikan skala amperemeter apakah baik untuk digunakan yaitu menyamakan dengan kala yang menjadi acuan yaitu dengan melakukan pengenolah cara yang dilakukan dalam pengenolan amperemeter ini adalah dengan memutar knop atau kalibrator yang terdapat pada amperemeter.pastikan bahwa jarum penunjuk skala berada tepat satu garis dengan angka nol pada skala.

2.7.        Pembacaan Hasil Ukur Amperemeter Analog
Hal yang harus diperhatikan di dalam pembacaan skala amperemeter adalah dengan memperhatikan jarum penunjuk skala. Jarum penunjuk skala akan menujuk pada skala yang terletak pada papan skala. Pembacaan skala dilakukan tegak lurus dimana bayangan jarum pada cermin harus satu garis dengan jarum penunjuk, maksudnya agar tidak terjadi penyimpangan dalam membaca. Namun berbeda dengan amperemeter digital. Amperemeter digital akan langsung menunjukan pembacaan nilai yang tertera pada layar tanpa kita harus menghitungnya.


Kita dapat menghitung dengan rumus sebagai berikut :



Keterangan :
SU = Skala Ukur
BU = Batas Ukur
SM = Skala Maksimum

2.8.        Prosedur Penggunaan Amperemeter
Ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan di dalam penggunaan amper meter, antara lain yaitu :
1.   Jangan sekali-kali menghubungkan amperemeter langsung ke sumber tegangan. Hal ini disebabkan karena tahanannya sangat rendah maka amperemeter ini akan mengalirkan arus yang tinggi sehingga berkemungkinan besar akan merusak alat ini. Dan sebuah amperemeter harus selalu dihubungkan secara seri terhadap hambatan/beban yang mampu membatasi arus.
2.   Periksa polaritas yang tepat. Polaritas yang terbalik akan menyebabkan defleksi yang berlawanan yang juga berkemungkinan besar dapat merusak jarum penunjuk.
3.  Apabila hendak menggunakan amperemeter dengan rangkuman ganda, mula-mula gunakanlah rangkuman yang tertinggi lalu kemudian turunkan hingga memperoleh defleksi atau penyimpangan.











BAB III
PENUTUP

3.1.   Kesimpulan
Dari makalah amperemeter ini dapat disimpulkan bahwa :
1.   Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Amperemeter analog adalah amperemeter yang hasil pengukurannya ditunjukkan oleh pergerakan jarum pada skala. Satuan yang dipakai untuk menyatakan hasil pengukuran amperemeter adalah amper (A).
2.  Adapun bagian-bagian dari amperemeter analog adalah jarum penunjuk skala (pada amperemeter analog), probe, kalibrator, ground, cermin pemantul
3.   Prinsip kerja yang digunakan dalam amperemeter adalah dengan menggunakan kumparan putar pada galvanometer dan dengan ditambahkan hambatan shunt yang berfungsi untuk memperbesar batas ukur.



















Daftar Pustaka





















2 komentar: